Coelogyne pandurata : Budidaya Anggrek Hitam Langka Maskot Semenanjung Malaya

        Coelogyne pandurata atau yang dikenal oleh orang awam sebagai anggrek hitam merupakan flora yang dijadikan sebagi maskot Kalimantan Timur. Keberadaan anggrek ini sudah disebut sebagai langka karena selalu mengalami penurunan jumlah setiap tahunnya akibat dari luas lahan hutan Kalimantan yang juga mengalami penurunan serupa. Namun, anggrek yang memiliki ciri fisik daun seperti milik pohon kelapa ini masih bisa dijumpai di Cagar Alam Kersik Luway.



Kingdom: Plantae
Clade: Angiosperms
Clade: Monocots
Order: Asparagales
Family: Orchidaceae
Subfamily: Epidendroideae
Tribe: Arethuseae
Genus: Coelogyne
Species: C. pandurata

Anggrek hitam memiliki sifat simpodial dimana batangnya bukan berupa kayu yang bisa tumbuh memanjang. Tumbuhan lokal Kalimantan Utara ini haruslah berada di lingkungan yang lembab sehingga bunganya bisa terus-menerus tumbuh dengan normal seperti habitat lokalnya yang melekat pada pohon-pohon tua di tepi sungai hutan. Anggrek hitam merupakan tanaman epifit yang memerlukan inang sebagai media tanam. Secara umum anggrek hitam dapat tumbuh baik di dataran tinggi maupun rendah. 

Anggrek hitam dapat berkembang biak secara generatif maupun vegetatif. Media tanam anggrek hitam paling bagus adalah dari serbuk gergaji namun dapat juga dari pakis dan serabut kelapa. Namun serbuk gergaji memiliki kelemahan yaitu bergetah dan mudah berjamur. Getah dan kemngkinan berjamur ini dapat diatasi dengan direndam air selama 24 jam lalu diberi larutan fungisida.

Setelah media tanam aman, proses yang harus diperhatikan adalah penyiraman dan pemupukan. Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan sebanyak dua kali selama seminggu selain itu juga mempertimbangkan umur dari tanaman. Penyiraman pada tanaman muda dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan siang hari. Selain itu untuk tanaman dewasa cukup disiram sekali saja pada pagi hari dengan cara disemprotan di media, batang, dan daun anggrek hitam. Sebisa mungkin hindari penyiraman pada bunga karena dapat menyebabkan kerontokan. Indikasi apakah Ands terlalu sering menyiram anggrek hitam atau tidak dapat terlihat dari warna daunnya. Apabila daun anggrek hitam berwarna kuning maka air yang disiram terlalu banyak atau terlalu intens. Setelah dewasa, anggrek hitam akan mengeluarkan bunga dalam jumlah yang banyak. Proses reproduksi ini juga dibarengi oleh munculnya anakan baru berupa keluaran tangkai bunga.


Budidaya tanaman anggrek hitam bukanlah hal yang sulit. Namun yang perlu Anda perhatikan adalah budidaya tanaman ini ditujukan untuk konservasi bukan komersial sehingga harus memenuhi lisensi yang telah ditentukan. Semoga artikel ini dapat membantu kelestarian anggrek hitam dan meningkatkan kesadaran kita untuk tidak budidaya tanaman ini untuk kepentingan pribadi. Salam Lestari!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rhynchostylis Gigantea : Tips Merawat Anggrek Ekor Tupai

Bunga Matahari si Kuning Pengelana Mentari